Friday 2 August 2019

6 Fakta Taufik Hidayat, Legenda Badminton yang Diperiksa KPK



Taufik Hidayat secara mengejutkan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (1/8). Berikut enam fakta menarik tentang legenda badminton Indonesia itu.

Taufik yang pernah menjabat staf khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Kemenpora dimintai keterangan KPK atas penyelidikan kasus dugaan korupsi di tubuh KONI.
Berikut fakta menarik Taufik Hidayat:
1. Ranking 1 Dunia di Usia Muda



Taufik Hidayat menyandang ranking 1 dunia di umur 17 tahun. (ROSLAN RAHMAN/AFP) Taufik sampai kini masih memegang rekor pemain tunggal putra yang dapat menyandang ranking 1 dunia ketika masih memasuki 17 tahun.

Di samping itu, Taufik pun jadi pebulutangkis muda kesatu yang dapat menembus final All England 1998 di umur yang sama.

2. Segudang Prestasi

Pria 37 tahun tersebut mempunyai segudang prestasi semenjak muda. Sebanyak 15 medali emas sukses diraih Taufik di sekian banyak  ajang bergengsi tergolong Olimpiade Athena 2014 dan Kejuaraan Dunia BWF 2005 di Anaheim.



Taufik Hidayat juara Olimpiade 2004. (AFP PHOTO/GOH CHAI HIN) Taufik juga dikenal sebagai Raja Indonesia Open. Dia sudah enam kali menjuarai Indonesia Open sepanjang kariernya di tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.

3. Masuk Komik Jepang

Suami Ami Gumelar itu diangkat dalam manga atau komik Jepang berjudul SMASH. Di salah satu panel komik tersebut, Taufik disebut sebagai pemain legenda dengan pukulan backhand terdahsyat.
Salah satu pebulutangkis Jepang yang menjadi tokoh dalam komik tersebut dianggap sebagai penerus ideal Taufik yang melegenda di dunia badminton.
4. Backhand Smash yang Melegenda

Di samping mempunyai teknik komplet, Taufik pun dikenal dengan backhand smash yang mematikan dan susah ditiru atlet lainnya. Kecepatan backhand smash-nya tercatat menjangkau 206 km/jam dan masih yang terbaik di dunia sampai ketika ini


Taufik Hidayat dikenal dengan backhand smash mematikan. (ADEK BERRY/AFP) Selain itu Taufik tercatat sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid.

5. Belum Pernah Juara All England
Dari sederet gelar bergengsi yang pernah diraih Taufik hanya All England yang luput dari tangannya. Catatan terbaiknya di ajang ini hanya mampu menembus final All England tahun 1999 dan 2000.
6. Setia Dilatih Mulyo Handoyo
Di balik gelimang prestasi yang melekat, Taufik juga punya sisi kontroversi. Salah satunya, hanya mau dilatih Mulyo Handoyo yang mendampinginya meraih juara Olimpiade 2004 di Athena.