Wednesday 16 October 2019

Benarkah Jakarta akan Tenggelam Tahun 2050? Begini Kata Para Ahli!

Benarkah Jakarta akan Tenggelam Tahun 2050? Begini Kata Para Ahli! 

Benarkah Jakarta akan Tenggelam Tahun 2050? Begini Kata Para Ahli!

KarcisToto Togel SGP – Jakarta mempunyai jumlah penduduk menjangkau 10 juta jiwa, jumlah ini jauh bertolak belakang dengan kota Surabaya yang menempati peringkat kedua guna jumlah warga yang melulu 2,8 juta jiwa. Namun, warga yang menggantungkan hidupnya di Jakarta ini dalam bahaya kehilangan lokasi tinggal. Hal ini diakibatkan Jakarta diramalkan akan terbenam di tahun 2050!
Apakah ramalan itu melulu sekadar ancaman saja ataukah dapat benar-benar terjadi? Berikut ialah ulasannya secara ilmiah!
1. Tanda-tanda telah mulai terlihat
Seperti dikutip dari BBC, Heri Andreas yang telah mempelajari daratan Jakarta sekitar 10 tahun di Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan bahwa potensi tenggelamnya Jakarta ialah hal yang mesti dipikirkan dan diantisipasi dengan serius. Heri melanjutkan, ”Jika disaksikan dari model daratan Jakarta, pada 2050 Jakarta telah tenggelam sejumlah 95%”.
Tanda-tanda tenggelamnya Jakarta telah mulai terlihat. Saat ini, Jakarta Utara telah tenggelam sejumlah 2,5 meter dalam 10 tahun dan terus tenggelam sejumlah 25 cm masing-masing tahunnya. Kecepatan terbenam yang dirasakan di Jakarta ialah dua kali lebih cepat dibanding rerata kota-kota besar di dunia.
Sebagai bukti sangat ekstrim, di antara bangunan berlantai dua di wilayah Muara Baru melulu tersisa satu lantai saja. Hal ini sebab lantai satu bangunan ini telah tenggelam ke dalam tanah dan diisi oleh air.
Bukan melulu Jakarta Utara, wilayah Jakarta lain pun mengalami penurunan level tanah. Jakarta Barat menurun sejumlah 15 cm masing-masing tahun, Jakarta Timur 10 tahun, Jakarta Pusat 2 tahun, dan Jakarta Selatan 1 cm.
2. Pembangunan properti turut memperparah kondisi
Pengaruh merosoknya tanah sangat dialami oleh warga yang bermukim di pinggir pantai Jakarta Utara. Kepada BBC, semua penduduk menuliskan bahwa air pasang tidak jarang kali meningkat selama 5 cm masing-masing tahun.
Namun, urusan ini tidak menggoyahkan para pengembang properti . Setiap tahun, tidak jarang kali ada apartemen, hotel, ataupun kompleks yang di bina di Jakarta Utara sebenarnya hal ini mempercepat penurunan level tanah. Padahal semakin tidak sedikit properti malah akan mempercepat tenggelamnya Jakarta.
Berbagai usaha sudah dilaksanakan untuk meminimalisir pembangunan properti di Jakarta Utara. Kepala Dewan Penasehat Asosiasi Pengembangan Properti Indonesia, Eddy Ganefo, sudah berjuang meminta pemerintah supaya menghentikan pembangunan properti di Jakarta Utara. Namun, Eddy mengatakan, “selama apartemen tersebut dapat terjual, pembangunan tentu akan terus dilakukan”.
3. Disebabkan oleh pemakaian air tanah secara berlebihan
Menurunnya elevasi tanah di Jakarta disebabkan secara beberapa besar oleh pemakaian air tanah secara berlebihan. Air tanah ini dipakai untuk air minum, mandi, dan pekerjaan lainnya. Namun, semakin tidak sedikit air dipompa, tanah yang berada diatasnya pun akan ikut menurun.
Cepatnya penurunan tanah di Jakarta diakibatkan juga oleh kurangnya akses masyarakat terhadap air ledeng sehingga sejumlah 60% masyarakat Jakarta mesti bergantung dengan air tanah. Hal ini diperparah pun dengan undang-undang yang memperbolehkan semua warga, tergolong industri dan pusat perbelanjaan, untuk memakai air tanah.
Kondisi ini tidak bisa dihindarkan, pasalnya pihak penyedia air bersih hanya dapat menyediakan air yang lumayan untuk 40% penduduknya saja. Hal ini menciptakan warga tidak punya opsi lain selain memakai air tanah.
4. Kondisi diperparah oleh pemanasan global
Saat ini, pemanasan global yang tidak terkendali mengakibatkan naiknya elevasi laut dan dominan pada nyaris seluruh negara, tidak melulu Indonesia. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya es di kutub Utara dan Selatan sampai-sampai level laut juga meningkat.
Menurunnya permukaan tanah dan meningkatnya elevasi permukaan laun, menciptakan para peneliti meramalkan bahwa Jakarta akan terbenam di tahun 2050 nanti.
5. Menemukan sumber air baru ialah solusi terbaik
Saat ini, sea wall sepanjang 32 km dan reklamasi tengah dilaksanakan untuk menangkal Jakarta terbenam di tahun 2050 nanti. Namun, seorang hidrologis dari Belanda, Jan Jaap Brinkman, menuliskan bahwa penyelesaian terbaik ialah mengurangi pemakaian air tanah dan menggantinya dengan sumber air lain.
Akan tetapi, situasi sungai di Jakarta banyak sekali sudah kotor dan memerlukan waktu bertahun-tahun guna dibersihkan. Meski sulit, urusan ini mesti dilakukan supaya Jakarta tidak terbenam di tahun 2050 nanti.