Wednesday 10 July 2019

5 Warisan Dunia dari Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Candi Borobudur

5 Warisan Dunia dari Indonesia yang Wajib Dikunjungi

5 Warisan Dunia dari Indonesia yang Wajib Dikunjungi


Kekayaan kebiasaan Indonesia pantas dijadikan kebanggaan. Organisasi internasional sekelas UNESCO saja mengakuinya dan bahkan menjadikannya sebagai website Warisan Dunia. Yang terbaru ialah tambang batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat.

Sebelum itu, sejumlah situs kebiasaan di Indonesia lebih dulu mendapat status serupa.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur familiar dengan candi Budha terbesar di dunia yang ada semenjak abad ke-8 dan ke-9. Berlokasi di Jawa Tengah dan di bina dalam tiga tingkatan, yakni dasar piramidal dengan lima teras persegi konsentris, batang kerucut dengan tiga platform melingkar, dan di atas ada suatu stupa monumental.

Ada tiga kriteria yang menjadikan Candi Borobudur dinyatakan sebagai salah warisan kebiasaan bangsa dunia. Pertama, perumahan Candi Borobudur berbentuk piramida tanpa atap terdiri sepuluh teras berlubang dan dimahkotai oleh suatu kubah besar berbentuk lonceng.

Kedua, Candi Borobudur ialah contoh seni spektakuler dengan arsitektur Indonesia dari antara mula abad ke-8 dan akhir abad ke-9. Ketiga, Candi Borobudur diatur dalam format lotus, bunga yang disucikan oleh umat Budha.

Dinding candi bersejarah ini, mempunyai 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa yang mencakup luas 2.500 meter persegi. Di masing-masing stupa mengandung Patung Buddha yang duduk bersila. Candi Borobudur sendiri masuk ke dalam di antara Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 1991.

2. Candi Prambanan

Kompleks candi

Candi Prambanan adalahcandi Hindu terbesar di Indonesia yang di bina pada abad ke-10, yang bertempat di perbatasan Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi ini didedikasikan guna tiga Dewa Utama Hindu (Siwa, Wisnu dan Brahma) dan tiga candi yang didedikasikan untuk fauna yang melayani mereka.

Candi Prambanan adalahkompleks yang terdiri dari 240 candi dengan yang tertinggi, yakni Candi Siwa. Ketinggiannya menjangkau 47 meter. Kuil-kuil candi Hindu ini dihiasi dengan relief yang mencerminkan Indonesia dari epos Ramayana dengan mahakarya ukiran batu.

Ada dua kriteria yang menjadikan Candi Prambanan dinyatakan sebagai warisan budaya. Pertama, Candi Prambanan menghadirkan kebiasaan megah seni Siva sebagai karya agung periode klasik di Indonesia dan yang kedua, Candi Prambanan menjadi bangunan yang luar biasa, yang merupakan karakteristik ekspresi Siva abad ke-10. Candi Prambanan pun masuk dalam susunan Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 1991.

3. Situs Manusia Purba Sangiran

Ilustrasi manusia purba

Saringan menjadi website arkeologi yang terletak selama 15 kilometer di unsur utara kota Solo di Jawa Tengah dengan luas 5.600 hektare. Situs ini menjadi terkenal sesudah penemuan sisa-sisa Homo erectus dan artefak batu yang berhubungan (dikenal sebagai industri serpihan Sangiran) pada 1930-an.

Situs saringan masuk kedalam warisan kebiasaan karena dua kriteria yaitu, menjadi website utama guna pemahaman perubahan manusia yang secara mengagumkan mencerminkan perkembangan Homo sapiens sapiens lebih dari dua juta tahun. Kedua, lokasi ini menampilkan tidak sedikit aspek perubahan fisik dan kebiasaan manusia dalam jangka panjang dalam konteks lingkungan.

Pada 1977, Pemerintah Indonesia menunjukan wilayah Sangiran seluas 52km2 sebagai wilayah Cagar Budaya dan membina sebuah Museum dan Konservasi Laboratorium simpel pada 1988. Situs Arkeologi Sangiran ini masuk de dalam susunan Warisan Dunia UNESCO pada 1996.

4. Penambangan Batubara Ombilin di Sawahlunto

Ombilin adalahpertambangan batubara era kolonial Belanda dari akhir abad ke-19 hingga mula abad ke-20 yang bertempat di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ombilin dibangun guna ekstraksi, pemrosesan, dan pengangkutan batu bara berbobot | berbobot | berkualitas tinggi di distrik Sumatera yang tidak bisa diakses.

Ombilin terdiri dari website pertambangan dan kota perusahaan, kemudahan penyimpanan batubara di pelabuhan Emmahaven dan jaringan kereta api yang menghubungkan tambang dengan kemudahan pantai. Penambangan Batubara Ombilin di bina sebagai sistem terintegrasi yang memungkinkan ekstraksi yang efisien, pemrosesan, pengangkutan dan ekspedisi batubara.

Ada dua kriteria utama yang menjadi pertimbangan tambang Ombilin lolos penjurian. Pertama, adanya pertukaran urgen dalam nilai-nilai kemanusiaan sepanjang masa atau dalam lingkup area budaya, pertumbuhan arsitektur dan teknologi, seni monumental, perencanaan kota, dan desain lanskap.

Kedua, tentang misal luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur, dan kombinasi teknologi atau lanskap yang mencerminkan tahapan urgen dalam sejarah manusia. Penambangan Batubara Ombilin sendiri masuk ke dalam susunan Warisan Dunia UNESCO pada 2019.

5. Lanskap Budaya Bali

Ubud Tegalalang Bali

Lanskap Budaya Bali meruapakan sistem perairan sawah atau irigasi khas Bali yang menunjukan perwujudan filosofi Tri Hita Karana, yakni filosofi yang menegaskan bahwa kebahagian, kemakmuran dan kedamaian melulu akan tercapai bilamana Tuhan, manusia, dan alam, hidup dalam harmoni.

Lanskap kebiasaan Bali terdiri dari lima teras sawah dan kuil airnya seluas 19.500 hektare. Kuil-kuil tersebut ialah fokus dari sistem pengelolaan drainase air bareng bendungan dan bendungan yang dikenal sebagai subak, yang berasal dari abad ke-9.

Ada tiga kriteria yang menjadikan Lanskap Budaya Bali dinyatakan sebagai warisan kebiasaan yaitu tradisi kebiasaan yang menyusun lanskap Bali, lima lanskap di Bali yang menjadi pernyataan luar biasa sistem subak, dan kuil air Bali yang menjadi institusi unik sebab lebih dari seribu tahun mengambil ilham dari sejumlah tradisi keagamaan kuno. Lanskap Budaya Bali ini masuk ke dalam susunan Warisan Dunia UNESCO pada 2012.