Friday 12 July 2019

6 Hal Ini Konon Bisa Menurun ke Anak

orangtua

6 Hal Ini Konon Bisa Menurun ke Anak

6 Hal Ini Konon Bisa Menurun ke Anak


Banyak urusan yang melekat pada orangtua bisa menurun untuk anak. Gen memang menilai hal berpengaruh pada buah hati, seringkali dalam aspek fisik. Termasuk pula penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

Namun tahukah Anda, ada urusan unik laksana sikap, kebiasaan, maupun sifat-sifat orangtua pun dapat menurun ke anak. Salah satunya ialah gen insomnia atau susah tidur.

Berikut ialah informasi selengkapnya mengenai enam urusan yang bisa menurun dari orangtua ke anak :

1. Gen Hobi Selingkuh

Ilustrasi

Gen DRD4 bertanggung jawab untuk menata kadar dopamin dalam tubuh kita. Dopamin ialah zat kimia yang dicungkil di benak dan dikaitkan dengan hal-hal seperti semangat dan kepuasan seksual.

Tubuh anda merespons secara positif, memandangnya semacam hadiah. Biasanya, dopamin ini dicungkil saat hal-hal mengasyikkan seperti memenangkan hadiah, berpesta, atau bersangkutan seks.

Studi oleh Justin Garcia dari Binghamton University pada 2010 mengungkap, varian gen DRD4 sebenarnya dapat membuat orang lebih rentan guna selingkuh pada pasangan mereka. Garcia dan timnya mencapai benang merah ini sesudah mempelajari 181 anak muda.

Gen ini berpotensi guna menurun untuk anak. Namun tidak boleh takut, eksistensi gen ini tidak memastikan seseorang akan culas dalam hubungan.

2. Gen Kekerasan

Kekerasan Seksual

Sementara tersebut perilaku kekerasan tidak jarang dikaitkan dengan varian gen MAOA dan cadherin 13 (CDH13). Sebuah studi tahun 2014 oleh semua peneliti Finlandia mengungkapkan, gen penjahat berkontribusi pada 5-10 persen permasalahan kejahatan di Finlandia. Jumlah yang tidak signifikan, tetapi perlu diwanti-wanti.

Konon, orang dengan gen itu 13 kali lebih barangkali menjadi pelanggar hukum dikomparasikan mereka yang tidak memilikinya. Sebanyak 900 narapidana yang tercebur dalam riset ini bertanggung jawab atas total 1.154 pembunuhan, eksperimen pembunuhan, pembunuhan pria, dan serangan kekerasan.

Namun, mempunyai gen ini sama sekali tidak memastikan bahwa seseorang bakal menjadi kasar. Oleh karenanya jangan dijadikan dasar justifikasi dakwaan tanpa bukti.

Bahkan, semua peneliti menulis bahwa mayoritas orang dengan gen tidak bakal pernah mengerjakan kejahatan. Mereka pun menambahkan bahwa efek gen bisa ditekan dengan pola asuhan yang tepat. Beberapa peneliti beranggapan gen MAOA dan CDH13 tidak bisa disalahkan atas perbuatan kekerasan yang dilaksanakan oleh orang-orang, sebab setengah dari populasi Finlandia barangkali memilikinya.

3. Gen Nyeri Punggung

[Bintang] Sakit Punggung

Pada tahun 2018, semua peneliti mengungkapkan penemuan tiga gen yang berhubungan dengan nyeri punggung kronis, yang dipunyai oleh 29.000 penderita. Jumlah tersebut ialah bagian dari 158.000 orang Eropa yang tercebur dalam riset ini.

Peneliti mengejar gen khusus, mempunyai nama SOX5 yang paling berpengaruh dari ketiga gen.

Adapun dua gen lain, salah satunya sehubungan dengan perkembangan sumsum tulang belakang, sedangkan yang lain berhubungan dengan herniasi intervertebralis yaitu suatu situasi medis yang dapat mengakibatkan sakit punggung.


4. Gen Pesimistis

zodiak

Sebuah kesebelasan peneliti yang dipimpin oleh Rebecca M. Todd dari University of British Columbia telah mengejar bahwa menjadi pesimis atau melulu mempunyai pikiran negatif semuanya dapat berawal dari gen. Gen yang bertanggung jawab bakal hal ini ialah gen ADRA2B.

Namun, gen ADRA2B mesti kehilangan sejumlah asam amino untuk mengakibatkan perilaku pesimistis. Orang dengan asam amino yang rendah bakal mempunyai kecenderungan untuk menyaksikan peristiwa secara negatif.

Namun, urusan tersebut kadang menguntungkan. Misalnya, mereka akan menyaksikan hal-hal tidak beres laksana kriminal di jalan dengan lebih cepat.

Gen ADRA2B yang pesimistis ini ditemukan selama riset yang melibatkan 200 orang.

Sementara itu, sejumlah peneliti, laksana Ahmad R. Hariri dari Universitas Duke, percaya bahwa gen pesimistis ialah kekeliruan. Ia menuliskan perilaku pesimistis tidak berhubungan dengan gen tunggal.

5. Cerewet

Bicara Sendiri

Pernah kah kita bertemu dengan seseorang yang kebetulan bawel datang dari family yang tidak sedikit bicara?

Sebuah studi yang dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran University of Maryland menunjukkan, hal-hal ini dapat ada dalam gen. Para peneliti mengungkap adanya gen FOXP2, yang adalahsalah satu dari tidak sedikit gen yang bertanggung jawab berhubungan sifat tidak sedikit bicara.

Gen FOXP2 menerbitkan protein eksklusif di otak. Para peneliti sudah mengaitkan protein tersebut dengan sifat perempuan yang umumnya ingin cerewet.

Penelitian ini melibatkan kumpulan sampel kecil yang melulu terdiri dari sepuluh anak: lima laki-laki dan lima perempuan.

Pemeriksaan pada benak mereka mengungkapkan anak wanita mempunyai 30 persen lebih tidak sedikit protein yang diciptakan oleh gen daripada anak laki-laki.

Meski demikian, riset ini membutuhkan percobaan lebih lanjut. Mengingat riset yang telah dilaksanakan hanya melibatkan kumpulan yang kecil.

6. Gen Trauma

Ilustrasi Sedih

Para peneliti telah mengejar bahwa orangtua bisa mentransfer efek dari empiris traumatis yang mereka derita untuk anak-anaknya, yakni melewati gen mereka.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Rachel Yehuda dari Fakultas Kedokteran Icahn di Manhattan. Dr. Yehuda menyatakan bahwa saat orang merasakan peristiwa yang paling traumatis, tersebut sebenarnya dapat mengolah gen. Perubahan ini diturunkan ke keturunan mereka.