Friday 20 September 2019

Soroti Adegan Masuk Gereja di Film The Santri, Ustadz Abdul Somad: Haram



Soroti Adegan Masuk Gereja di Film The Santri, Ustadz Abdul Somad: Haram


Soroti Adegan Masuk Gereja di Film The Santri, Ustadz Abdul Somad: Haram

Karcistoto Togel SingapuraUstadz Abdul Somad berpartisipasi Mahasiswa trailer film Merespons sekarang menjadi kontroversi di masyarakat. ulama yang akrab disapa UAS ini menyoroti salah satu adegan terlihat dalam trailer direktur Livi Zheng, ketika dua mahasiswa di dalam gereja.

Ustadz Abdul Somad masuk tempat panggilan ibadah agama lain untuk Muslim sebagai adegan dalam film Rasta, tindakan ilegal. Lahir ulama mengeluarkan pernyataan Asahan, Sumatera Utara mengacu kepada Nabi Muhammad.


"Entri Hukum Haram ke rumah ibadah orang lain. Aku don melihat sampai akhir, untuk menonton trailer, tetapi interior bisa saya mengomentari, di rumah ibadah, karena Nabi tidak masuk ke tempat di mana ada berhala. Dengan demikian, dalam Islam, dilarang Shafi Mahzab di rumah ibadah di mana dia adalah idola. "Kata Ustadz Abdul Somad melaporkan video yang diposting di saluran YouTube-nya, Rabu, September 18, 2019.

Menurut EMS, perusahaan harus dapat membedakan sikap toleransi agama yang tidak terlalu berlebihan. UAS juga berpikir siswa atau telah belajar di pondok pesantren untuk menonton film Siswa tidak dianggap mahasiswa.

"Bukan karena toleransi beban keyakinan dan iman. Dan orang-orang yang tidak pernah pergi ke sekolah asrama ketika menonton tidak lagi naik ke anak-anak tidak "lanjtunya.


Selain memasuki tahap gereja, EMS juga mengomentari aksi sepasang laki-laki tatap-do dan siswa. UAS kembali meniali bahwa adegan ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

"Kami menjaga anak-anak kita dari perbuatan maksiat. Biarlah ada misi seseuatu di balik ini, Allah adalah Maha Tahu, "kata UAS.

Seperti dilaporkan sebelumnya, siswa oleh direktur Livi Zheng menerima teguran bagi siswa sebelum organisasi keagamaan Indonesia (ISP). FSI Presiden, Hakim Hanif Alathas apa yang ditampilkan dalam trailer ini dari bertentangan film dengan moral dan tradisi siswa di sekolah.

Selain itu, kritik yang paling parah yang diberikan oleh Ustadz Maaher Athtuwailibi oleh Facebook dan media sosial berbagi di Instagram. Seolah kesal dengan cuplikan film dengan Wirda Mansur ini, siswa panggilan Ustad Maaher sebagai Goblo *.

"Siapa namanya, jika tidak bodoh? Sebuah film berisi adegan pria dan wanita tampak bukan mahram. Kemudian mereka sendirian di hutan, mengambil cinta dari gereja kerucut asisten pendeta dan lainnya "tulis Ustadz Maaher Atthuwailibi.