Sunday 1 September 2019

Studi: Masa Pacaran Tentukan Usia Pernikahan


Studi: Masa Pacaran Tentukan Usia Pernikahan

Studi: Masa Pacaran Tentukan Usia Pernikahan





Pernikahan adalah sebuah momen yang amat sakral. Lebih dari sekadar membulatkan  dua hati yang berkomitmen guna  saling mengawal  dan memadu kasih. Namun me sti dipertahankan  sehidup semati.

Tak pelak, tidak sedikit  yang memilih guna  berpacaran sebelum yakin guna  melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Sebab, pacaran dirasakan  menjadi salah satu teknik  untuk saling mengenal dan menumbuhkan rasa percaya satu sama lain.

Namun begitu, menurut sejumlah  penelitian, pacaran pun  harus terdapat  aturannya. Tidak boleh terlampau  singkat ataupun terlalu  lama.

Misalnya saja menurut  keterangan dari  Psikoterapis klinis, Leslie Beth Wish. Dia berasumsi  masa pacaran yang terlampau  lama adalah tanda ketiadaan kepastian guna  saling berkomitmen dan indikasi hubungan yang tak berlangsung  maju.

Sementara menurut  keterangan dari  penelitian dari Universitas Emory, pacaran terlampau  singkat pun  menilai  umur  pernikahan di masa depan. Hal ini diungkap setelah semua  peneliti dari Universitas Emory meneliti  hubungan pacaran dari 3.000 pasangan yang masih menjalani pernikahan maupun yang telah  bercerai.

Para peneliti lantas  menyimpulkan bahwa pasangan yang berpacaran sekitar  satu sampai  dua tahun mempunyai  peluang selama  20 persen lebih kecil guna  bercerai, ketimbang yang berpacaran tidak cukup  dari setahun. Sementara pasangan yang berpacaran sekitar  tiga tahun atau lebih 50 persen lebih kecil kemungkinannya guna  bercerai.

Berdasarkan keterangan dari  para peneliti, lamanya masa-masa  pacaran menciptakan  pasangan saling mengenal dengan baik. Pasangan yang menyatakan  saling kenal sebelum menikah pun  mempunyai  potensi 50 persen lebih kecil guna  bercerai, walau  menjalani pacaran singkat.

Studi beda  yang dilaksanakan  di Penn State University pun  memiliki sejumlah  temuan menarik. Para peneliti meneliti  hubungan 168 pasangan pengantin baru dalam jangka masa-masa  14 tahun ke depan.

Penelitian memutuskan  bahwa pasangan yang berpacaran rata-rata 25 bulan sebelum menikah ialah  yang sangat  bahagia saat  memutuskan guna  menjalani ikatan rumahtangga. Sementara pasangan yang memungut  keputusan guna  menikah dengan tergesa-gesa melulu  mampu menjaga  rumah tangga sangat  lama tujuh tahun.

Kedua studi mungkin mengindikasikan  bahwa pasangan yang menyimpulkan  untuk berpacaran bertahun-tahun ingin  mempunyai  pernikahan yang sehat dan bahagia. Namun tetap saja, riset  tersebut belum memastikan  semua orang guna  tidak bercerai. Ya pasti  saja, menjaga  pernikahan terdapat  pada komitmen kita  dan pasangan.