Monday 9 September 2019

Tanpa Disadari, Perselingkuhan Bisa Terjadi di Depan Mata Anda



Tanpa Disadari, Perselingkuhan Bisa Terjadi di Depan Mata Anda


Tanpa Disadari, Perselingkuhan Bisa Terjadi di Depan Mata Anda

Menjadi korban perselingkuhan telah menyakitkan untuk wanita, tetapi tidak tidak banyak yang bahkan tidak mempedulikan perselingkuhan terjadi di depan matanya. Kok, bisa? Apakah tidak terdapat tanda - tandanya sampai perselingkuhan yang terjadi begitu dekat dapat tidak terdeteksi?

Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, mengungkapkan kenyataan mengejutkan untuk Aura. Bahwa iya, sangat barangkali bila seseorang tidak menyadari bahwa pasangannya sudah selingkuh, di depan matanya sendiri. Misal, pasangan yang selingkuh dengan seseorang dari lingkup pertemanan, lingkup lokasi tinggal, atau lingkup pekerjaan. 

"Mungkin, sangat barangkali perselingkuhan terjadi begitu dekat tetapi tidak disadari (hingga seluruh terlalu jauh)," buka Anggia Chrisanti. "Banyak urusan menjadi penyebabnya," imbuhnya. Apa saja itu? Anggia Chrisanti mengungkapnya inilah ini:


1.Inner child 

Selalu berpulang pada masalah inner child pada diri seseorang, termasuk saat dia bahkan tidak menyadari bahwa pasangannya berselingkuh di depan matanya. Salah satunyainner child anak broken home yang paling tersakiti dengan perceraian ayah ibunya (yang tidak baik - baik). Sehingga alam bawah sadarnya menggerakkan dengan powerful dirinya untuk tidak jarang kali positif dalam menjalankan kehidupan. Meski jelas ada urusan negatif sebab merasa takut empiris buruk bakal menimpa anak - anaknya. 

Misal, jelas suami tidak jarang pulang sampai larut malam bahkan menjelang pagi, dinas - dinas luar kota yang bahwasannya tidak masuk akal, mengejar bon atau nota pembelian barang - barang di luar kewajaran, tidak jarang kontak dengan di antara teman atau teman kerja wanita yang tidak sepatutnya. Yang untuk orang beda indikator - indikator ini telah jelas mengarah kepada sangkaan perselingkuhan. Tapi orang ini tetap berjuang keras guna tetap positive thinking dengan meyakinkan dirinya (dan kadang - kadang orang di sekitarnya juga) bahwa seluruh baik - baik saja. Suaminya masih dalam batas kewajaran, pekerjaannya memang sedang banyak, dan beda - lain. 

Inner child menciptakan mental block sampai-sampai proses beranggapan tidak objektif. Membicarakannya dengan pasangan juga tidak mau. Khawatir justeru bertengkar, kemudian saling menyakiti dan lagipula jika terjadi perpisahan yang paling ditakutinya itu. 

2. Polos

Orang tipe ini mempunyai bakat belief. Cenderung tidak jarang kali positif yang orang awam bilang "polos". Baginya, prinsip seluruh orang tersebut baik, bagaimana kitanya saja, itu ialah kebenaran yang mesti dipegang erat. Jika dia tidak permah tidak banyak pun selingkuh atau cheating, dia yakin pasangannya juga tidak. Dia amat percaya hukum sebab-akibat. Dan utamanya ialah semua karena yang baik akan menyebabkan hal baik juga. 
3. Kurang awas

Nah, ini bisa jadi ketiga, yakni dengan kegiatan (bisa pekerjaan, mengurus rumah, anak, dan atau lainnya) maka memang terlupakan dan tidak cukup waspada terhadap apa - apa yang terjadi di sekitar. Fokusnya terbagi guna hal - urusan yang menurutnya lebih urgen untuk diperhatikan. 

Ini bahaya, karena untuk pasangannya yang dapat saja sejak tadinya hanya sebab ketidaksengajaan atau adanya kesempatan, lalu justeru jadi berkelanjutan sebab tidak terdapat warning dari pasangan. Apalagi bila dirasakan pasangannya ini terlampau "sibuk sendiri", semakin asyiklah si pasangan selingkuh ini melanjutkan perselingkuhannya.