Vanessa Angel Unggah Video Berbisik dan Mendesah, Warganet: Stres
Aktris Vanessa Angel tampaknya tak pernah lelah menjadi ejekan warganet. Terbaru, dia mengunggah video autonomous sensory meridian response (ASMR) yang memperdengarkan suara bisikan dan desahannya.
Video itu dibuka Vanessa Angel dengan menyerahkan tutorial riasan wajahnya sehari-hari. “Jadi, bila pakai spons tersebut aku sukanya yang basah. Sebelum dipakai, diairi dulu. Biar kenyal," ujarnya laksana dikutip dari channel YouTube Vanessa Angel TV, Senin (2/9/2019).
Puncak aksi Vanessa Angel terjadi pada menit ke-12 di mana pelantun Indah Cintaku itu meminta seorang lelaki yang sedang di balik kamera guna memijatnya. “Mas, aku pegal. Pijatin Mas,” ujarnya bernada manja.
Tak lama tampak seorang lelaki mengenakan baju oranye menghampirinya. “Apa yang pegal?" tanya lelaki tersebut untuk Vanessa. “Sini (bahu) sama kepala,” ujar Vanessa.
Vanessa mulai merasakan pijatan lelaki tersebut sampai membuat matanya terpejam. Saking menikmati, aktris 27 tahun tersebut mulai menerbitkan suara mendesah. “Aduh, enak banget Mas. Sumpah.”
Video bertema Bisik Bisik Vanessa Angel yang diunggah pada 31 Agustus 2019 tersebut telah disaksikan lebih dari 124.000 kali dan bertabur 700 komentar. Tak tidak banyak warganet yang mengejek video ASMR Vanessa Angel tersebut.
“Kok kayak orang stres ya sekarang?" ujar pemakai YouTube. Sementara lainnya menilai, Vanessa Angel sengaja mengunggah konten berbau sensual sejak terbit dari penjara.
“Memang pengin dihujat dia mah. Jadi kayak orang stres. Buat yang suka konten dia enggak usah tanggapi komentar gue ini ya! Ini cewek memang sengaja pengin dihujat. Jadi hak kita pun kalau enggak suka sama dia,” ujar warganet lainnya.
Ada pun warganet yang merasa prihatin menyaksikan tingkah laku mantan kekasih Dwi Andhika tersebut. Bahkan menganjurkan dia guna segera memeriksakan kesehatan mentalnya.
"Kasihan ya harga dirinya kian enggak ada. Dia sengaja banget begitu soalnya perlu perhatian enggak terdapat yang merhatiin. Saran saja, cepat-cepat konsultasi ke psikolog lah.”
