Monday 8 July 2019

Hanung Bramantyo Cermin Bangsa dari Pramoedya

Hanung Bramantyo Cermin Bangsa dari Pramoedya

Hanung Bramantyo Cermin Bangsa dari Pramoedya


KARCISTOTO BUMI Manusia, satu dari tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer bakal tersaji dalam format film layar lebar lewat sutradara Hanung Bramantyo, 43. Menurutnya, mengusung cerita dari karya sastra klasik dapat menjadi cermin bangsa dan pembelajaran untuk generasi ketika ini.

NONTON MOVIE Hanung menyatakan merasa terharu ditunjuk sebagai sutradara yang mengerjakan film Bumi Manusia, cerita yang dipungut dari kitab dengan judul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Karya Pramoedya yang ia baca kali kesatu merupakan Perburuan, baru lantas Bumi Manusia. Sutradara Sultan Agung ini juga mengenang cerita semasa SMA ketika ia mulai menyimak karya-karya Pram.

BANDAR TOTO ONLINE "Saya merasakan karya Pram ketika usia remaja ABG, tersebut pun mesti secara sembunyi-sembunyi. Bentuk bukunya stensilan, mesti giliran baca dengan teman. Bahkan saat tersebut kalau baca, pintu kamar mesti dikunci, fobia digedor. Sekarang malah dirayakan, saya senang," ungkapnya seusai perilisan trailer Bumi Manusia di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Film yang direncanakan tayang pada Agustus ini, menjadi sebuah momentum guna merayakan karya Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar Indonesia yang pernah menjadi kandidat penerima nobel dan meraih Ramon Magsaysay Award pada 1995.

Hanung mengerjakan riset dan membedah teks untuk mengawal orisinalitas karya dan menciptakan interpretasi yang tetap relevan dengan kondisi sejarah.

"Setelah mengerjakan Sang Pencerah, Bumi Manusia ialah impian saya. Film Bumi Manusia, saya harap bakal membuka kesempatan sastra klasik lain guna difilmkan. Karya-karya Armijn Pane, Romo Mangun, Idrus, bakal jadi spektakuler ketika diusung ke layar lebar," tutupnya. (H-3)