Tuesday 9 July 2019

Hiu Paus Raksasa Di Indonesia Disorot Oleh Seluruh Dunia, Ternyata Terancam Punah.

Tak Ada Udang, Hiu Paus di Gorontalo Sembunyi Lagi

Hiu Paus Raksasa Di Indonesia Disorot Oleh Seluruh Dunia, Ternyata Terancam Punah.

Hiu Paus Raksasa Di Indonesia Disorot Oleh Seluruh Dunia, Ternyata Terancam Punah.


KARCISTOTO Hiu paus di Indonesia menjadi sorotan pada Konferensi Hiu Paus Internasional 2019 yang diselenggarakan di Exmouth, Australia Barat, pada akhir Mei lalu.

NONTON MOVIE Hiu paus ialah ikan terbesar di dunia dan menjadi misteri karena melulu sedikit spesimen yang diketahui.

BANDAR TOTO ONLINE Sayangnya, hiu paus dalam bahaya punah menurut Kumpulan Merah Internasional guna Konservasi Alam.

Terdapat delapan topik tentang hiu paus di Indonesia yang dipresentasikan pada konferensi tersebut. Di antaranya tergolong potensi ekonomi wisata hiu paus berbasis masyarakat di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang dikatakan oleh Maulita Sari Hani dari Conservation International (CI). Satu lainnya ialah penelitian dan konservasi hiu paus di Indonesia oleh Mark Erdmann, yang pun dari CI.

Konferensi hiu paus tersebut diselenggarakan untuk yang kelima kalinya dan dihadiri oleh 130 peserta dari 21 negara. Pertemuan internasional ini bertujuan untuk mengoleksi semua pihak di semua dunia yang mempunyai konsen terhadap spesies tersebut.

Konferensi yang dilangsungkan di Australia tersebut juga menjadi platform guna berbagi informasi mengenai aspek ekologis dan biologis hiu paus, serta menerapkannya pada upaya konservasi.

Misteri Datang dan Perginya Hiu Paus di Indonesia

Related image

Sementara itu, misteri datang dan perginya hiu paus di Indonesia, terutama Pantai Botubarani Gorontalo kesudahannya terkuak. Mahardika Rizki Himawan, seorang peneliti dari Whale Shark Indonesia, menuliskan perairan Gorontalo memang menjadi di antara jalur lintas fauna berukuran besar itu.

"Kemungkinan hiu dari luar Teluk Tomini, berkeinginan balik ke Samudra Pasifik, tersebut melalui laut Gorontalo," ungkapnya.

Pria yang semenjak 2015 mengerjakan pemantauan hiu paus bareng Badan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar dan WWF Indonesia tersebut menyebut, kegiatan pemberian makanan di tempat wisata Pantai Botubarani unik perhatian kawanan hiu paus tersebut ketika sedang melintas.

"Saya asumsikan, ketika ada kegiatan pemberian makan, mereka singgah sekitar waktu yang tidak dapat ditentukan, sampai kemudian mereka melanjutkan perjalanan pulang ke Samudra Pasifik," kata Mahardika menjelaskan.

Berbeda dengan Maharfika, Olis Latif, di antara nelayan yang sudah bertahun-tahun mengamati kegiatan hiu paus, menuliskan paling tidak ada sejumlah faktor yang menciptakan kawanan hiu paus seolah datang dan pergi dalam masa-masa yang tidak dapat ditentukan.

"Ada dua sebab, yaitu adanya Paus Orca atau paus pembunuh dan pun ketersediaan makanan di laut," ungkapnya.

Olis menjelaskan, ketika ada Paus Orca melintas di Teluk Tomini terutama di Pantai Botubarani yang merupakan area wisata hiu paus, kawanan hiu paus bakal bersembunyi dengan masa-masa yang lumayan lama. Pernah terjadi pada 2018, Paus Orca hadir dan mendadak hiu paus tersebut pergi dan selama sebulan lantas baru hadir kembali.

Selain tersebut ketersediaan makan pun menjadi hal utama hiu paus pergi beranjak dari area wisata Pantai Batubarani.

"Biasanya bila ikan-ikan kecil tidak sedikit mereka tidak muncul, mereka lebih memilih memburu hewan kecil laksana plankton, nanti sesudah makanan tersebut habis, mereka lantas baru hadir untuk diserahkan makanan oleh kami berupa udang-udang kecil," tambahnya.

Demi melestarikan pariwisata hiu paus di pantai Batubarani, sekian banyak lembaga terus mengerjakan penelitian untuk memahami secara tentu kapan ikan mempunyai nama latin Rhincodon Typus datang dan lantas pergi.