Tuesday 3 September 2019

Nobar Gundala, Sri Mulyani Mengaku Bak Melihat Marvel Indonesia



Nobar Gundala, Sri Mulyani Mengaku Bak Melihat Marvel Indonesia

Sri Mulyani (tengah) saat nonton bareng film Gundala


MENTERI Keuangan Sri Mulyani nonton bersama Film Gundala bareng kelompok generasi milenial di Epicentrum XXI, Jakarta. Dia mengapresiasi film yang disutradarai Joko Anwar itu.

Dia menjelaskan, alur kisah film Gundala tidak saja menyajikan kisah action di dalamnya. Namun, terdapat pesan soal kepedulian terhadap masyarakat.

“Ada pesan moral mengenai kepedulian. Anda dapat hidup dengan opsi peduli atau tidak. Yang berprikemanusiaan mempunyai kepedulian dari panggilan hati,” kata Sri Mulyani, Senin (2/9) malam.

Menurutnya, sajian film Gundala dengan karakter superhero patut diapresiasi dan didukung.

Dia bercita-cita film-film superhero Indonesia bisa diterima dengan baik di negeri sendiri, bahkan bila memungkinkan di negara lain.

”Yang senang tadi, kaya ngeliat Marvel-nya Indonesia. Kalau Indonesia anda lebih tegang ya sebab kita ngerti bahasanya. Perasaannya lebih tegang. Actionnya, fightingnya,” jelasnya

Baca juga: 

Film Gundala yang disutradarai Joko Anwar ini adalahfilm kesatu dari Jagat Sinema BumiLangit (JSB) Jilid 1. Berikutnya bakal ada tujuh film yang rilis dalam kurun masa-masa enam tahun ke depan sampai 2025.

Karakter Gundala diadaptasi dari seri komik Gundala Putra Petir (1969-1982) karya Haraya Suraminata alias Hasmi. Ia dikisahkan sebagai insinyur mempunyai nama Sancaka yang berambisi menggali serum anti petir.

Hadir dalam nonton bersama itu, di antara Executive Producer Jagat Sinema Bumilangit, Erick Thohir.

Menurutnya, ketika ini, telah saatnya film-film Indonesia bisa berlomba di kancah Internasional.

“Sudah saatnya kita dapat bersaing lagipula alhamdulillah film Gundala ini diterima di Festival Film Toronto. Itu suatu kebanggaan,” jelasnya.

Dia pun mengajak peran kreator muda Indonesia guna menampilkan keterampilan mereka di film Indonesia terutama film superhero.

“Dan pasti ini peran dari pada kreator muda Indonesia dan tentu kemudahan yang menyokong dan kini eranya keterbukaan yang inginkan tidak mau anda harus mengembangkan diri sampai-sampai tentu apresiaisi,” ujarnya. (OL-2)